My Lady [Chap.2]

my lady

Tittle: My Lady

Author: Pingkan

Main Cast:

Lee Donghae | Im Yoona

Other Cast:

Genre:

Romance | AU | Sad | School Life

Length: Chapter

Summary:

Apa kalian mempunyai seseorang yang kalian kagumi? Apakah terlintas dipikiran kalian menjadi kekasih dari orang tersebut?

Hanya dirimu, Im Yoona. Aku sungguh mencintaimu.

***

            Setelah mengantar kue, dari kediaman rumah Yoona. Donghae, melangkahkan kakinya perlahan untuk berjalan pulang kerumah. Namun, sebuah tangan mungil menahan sebelah tangannya.

“Hey, jamkkaman.” Ujar orang tersebut yang tak lain adalah Yoona.

Donghae membalikan tubuhnya. Dirasakannya pipinya kini mulai memanas, saat merasakan sebuah sentuhan lembut dipergelangan tangannya.

“I-iya.” Gugupnya.

“Seperti nya aku pernah melihatmu.” Seru Yoona.

Donghae, meneguk salivanya kasar. Ya, dia cukup gerogi saat ini, apalagi berada didekat sang pujaan hati. Dan jangan lupakan! Saat tangan Donghae digenggam oleh Yoona.

Ya, ini adalah pertama kalinya bagi Donghae bisa mengobrol dengan Yoona, meski hanya sebatas percakapan singkat.

“Hm, n-ne. Aku ju-ju-juga kita tem-teman satu sek-sekolah.” Ujar Donghae gugup. Sepertinya, semakin lama berada didekat Yoona dia bisa mati karena kehabisan nafas. Donghae, masih belum bisa mengontrol emosi perasaannya.

Yoona hanya terkekeh melihat tingkah Donghae.

“Jinjja?” tanya Yoona heran.

Donghae mengangguk singkat.

“Hm, nuguya? Bolehkah aku tau namamu?” tanya Yoona disertai senyumannya.

Ya Tuhan! Tolong, hentikan debaran jantung ku ini. dan bantulah aku mengontrol kegugupanku.’

“Dong-Donghae. Lee Donghae.” Ujar Donghae.

Yoona mengambil tangan Donghae, untuk berjabat tangan dengannya. “Yoona. Im Yoona, tapi panggil Yoona saja ya.” Seru Yoona.

Bisakah tuhan menghentikan waktu saat ini juga? Aku masih ingin merasakan jabatan tangan Yoona.’

Dengan gugup, Donghae melepas tautan tangan mereka. “Hm, baiklah Yoona-ssi. ah, sepertinya aku harus pu-pulang saat ini juga. Yoona-ssi, annyeong.” Donghae pun mengayuh sepedanya perlahan.

“ANNYEONG DONGHAE-SSI…” Pekik Yoona.

***

            Donghae, menaruh sepeda nya didepan teras rumah. Dan dia pun lekas, berlari kekamarnya. Sesampainya dia disana, dia merebahkan dirinya dikasur empuknya. Senyum manisnya, tidak henti-hentinya diumbarnya.

“Omo! Apa tadi itu mimpi?” ujarnya. Masih tidak mempercayai hal yang baru saja dialaminya.

“Im Yoona-ah.” gumamnya pelan. Dia masih ingat betul, saat Yoona tersenyum padanya. Saat yoona menjabat tangannya. Saat Yoona, menahannya pergi.

“Kenapa kau selalu bisa membiusku saat menatap mata indahmu, Yoong. Ya Tuhan! Lama-lama aku bisa gila bila terus seperti ini.” ujar Donghae.

“Donghae-ah!! Donghae!! Lee Donghae!!” Pekik seorang yeoja berkali-kali.

“Ne, Eomma. Jamkkaman.” Ujarnya. Donghae pun segera berlari menemui Ibunya. Di ruang tamu.

Donghae melangkahkan kakinya perlahan, berusaha bersikap setenang mungkin. “Donghae-ah, palliwa.” Ujar Ny.Lee.

Donghae pun mempercepat langkahnya.

“Oppa.” seorang yeoja berbalik menatapnya dan berjalan cepat seraya mendaratkan sebuah pelukan pada Namja tinggi berkulit putih ini.

“Seohyun.. Lee Seohyun.” Ucap Donghae tak percaya.

“Ah.. Oppa, neomu bogoshipoyo..” rengek Seohyun manja.

“Hahaha.. nado bogoshipoyo.. bagaimana kabarmu selama dijepang?” tanya Donghae. Mereka pun duduk bersamaan didepan Ny.Lee.

“Lihatlah, Hae-ah. adikmu sudah besar rupanya.” Canda Ny.Lee.

“Aigoo! Eomma, aku memang sudah besar dari dulu tau..” balas Seohyun. Seohyun pun tersenyum lembut seraya bergelayut manja pada kakak satu-satu nya ini. “Aku baik-baik saja Oppa. bagaimana denganmu?” tanya Seohyun.

“Seperti yang kau lihat. Aku baik-baik saja.” Donghae mengacak-acak rambut panjang nan ikal milik Seohyun pelan.

“Oppa, aku ingin meneruskan sekolah ku disini. Tak apa kan? Kurasa, aku sudah tidak sanggup tinggal di jepang. Aku merindukan kalian..” ucap Seohyun.

“Bagaimana Eomma?” Donghae balik bertanya pada Ny.Lee.

“Hm, bila Seohyun inginnya seperti itu. Yasudah, mulai minggu depan, Eomma usahakan supaya kau bisa sekolah disini terutama satu sekolah dengan Oppamu.” Seru Ny.Lee.

“Jinjjayo Eomma?” Seohyun masih ragu dengan keputusan Ny.Lee.

Ny.Lee mengangguk dan tersenyum lembut.

“Ah… aku sangat bahagia.. gomawo Eomma, gomawo Oppa..” ujar Seohyun dengan mata berbinar.

“Ne..” jawab Ny.Lee dan Donghae bersamaan.

“Seohyun, kau istirahatlah sekarang. Kau pasti lelah,” ujar Ny.Lee

“Ne, Eomma.”

“Oppa, bantu aku membawa barang-barangku ini kekamar ya.. jebal.” Rengek Seohyun manja. Donghae pun mengangguk dan mulai mengangkat barang bawaan Seohyun ke kamarnya.

***

            Donghae berjalan sedikit cepat ke kelasnya. Hal ini, karena dia memang telat datang. Dan syukurlah! Pintu gerbang belum ditutup oleh satpam sekolah. Donghae menghembuskan nafasnya pelan.

Dia menyeka kringat yang keluar dipelipisnya.

“Hey!” seseorang menepuk punggung belakang Donghae. Membuatnya sedikit terkejut.

Dia membalikan tubuhnya.

Deg

Jantungnya berpacu cepat. Nafasnya seakan tercekat saat itu juga. Jarak diantara mereka hanya terpaut beberapa centi. Membuat Donghae ataupun orang tersebut bisa merasakan deru nafasnya masing-masing.

“Hm.. Mi-Mianhe. Yoona-ssi.” gugup Donghae. Dia langsung berjalan mundur, memperenggang jarak diantara mereka.

Yoona pun menjadi salah tingkah. Dan hanya terkekeh.

“Ada apa kau memanggilku?” tanya Donghae bingung.

“Aniya, hanya ingin menyapamu. Apa boleh?” tanya Yoona dengan senyum manis.

Jangan bunuh aku dengan senyuman itu, Yoona-ssi! kau begitu membuatku tak bisa melepas perasaan ku ini.’

“Hah? Ehm.. haha.. tentu saja boleh. Hm.. aku hanya tidak percaya saja, kau mau menyapaku. Aku kan bukan Namja populer disekolah ini. aku hanya seorang anak penjual kue, dan aku tidak ka-“ Yoona menaruh jari telunjuknya didepan mulut Donghae.

Membuat Donghae menghentikan kalimatnya. Dan diam terpaku. Mata Yoona menatapnya lekat seakan-akan menyiratkan sesuatu disana. Donghae, hanya bisa merasakan jantungnya ingin copot dari tempatnya.

“Apa kau menganggapku sebagai gadis seperti itu?” tersirat perasaan terluka dalam setiap ucapan Yoona.

Donghae hanya diam. Hatinya begitu kalut, saat mendengar ucapan Yoona.

Apa aku salah bicara?’

“Aniya, Yoona-ssi. aku hanya merasa tidak pantas, kita itu berbeda.” Tukas Donghae lembut.

Yoona menatapnya dalam. “Jangan katakan itu! aku tidak pernah menganggap kita berbeda.” Balas Yoona.

“Tapi, ini kenyataan. Tidak sepantasnya kau bermain bersamaku, aku hanya Namja biasa yang tak sepopuler dirimu.” Ucap Donghae.

Yoona menghembuskan nafasnya perlahan. Terdengar begitu berat. “Bisakah kita memperdekat jarak diantara kita? Teman misalnya?” ujar Yoona menerawang.

Donghae seakan membeku ditempatnya. Apa ini adalah sebuah code, dari Tuhan? Apakah Tuhan mengabulkan do’anya?

Donghae hanya diam. Dia mencerna baik-baik ucapan gadis ini.

“N-Ne. Tap-Tapi apa kau tidak-“ ucapan Donghae segera disergah Yoona.

“Hentikan perbedaan diantara kita. Aku dan Kau ya sama saja, kita manusia biasa. Jangan berlebihan seperti ini! Donghae-ssi.” ucap Yoona dengan sedikit kasar.

“Hm, Baiklah.” Ucap Donghae dengan senyum kikuknya.

Yoona pun mengulurkan sebelah tangannya. Dan disambut oleh Donghae dengan bergetar. “Teman.” Ucap Yoona dengan senyum manisnya. “Ya, Teman.” Ucap Donghae dengan senyum manisnya.

***

            Hari demi hari dilalui Donghae dan Yoona dengan penuh keceriaan, canda, tawa, tangis, sedih, bahagia nampak mewarnai kehidupan keduanya kini. Ya, hanya sebatas teman atau bisa disebut sahabat.

“Donghae-ah.” seru Yoona senang, saat melihat Donghae memasuki gedung sekolah. Yoona berlari kecil kearahnya. Namun, sedetik kemudian, dia hanya dapat diam mematung ditempatnya.

“Yoona-ah, kau sudah datang? Cepat sekali.” Ujar Donghae.

“Hm, ya begitulah. Aku kekelas dulu ya, aku lupa mengerjakan pr dari Kim Seongsaenim.” Yoona langsung berlari kecil meninggalkan Donghae.

Donghae menatap bingung ke arahnya, apa Donghae tengah melakukan kesalahan padanya? Atau Donghae telah melukai perasaannya?

Donghae hanya dapat diam.

“Oppa! hey, kau mengacuhkanku tau!” seorang yeoja, yang tengah berdiri disampingnya membuyarkan lamunannya.

Donghae menoleh, dan menepuk jidatnya pelan. “Aigoo! Aku sampai lupa. Kajja, kau harus ku antar kekepala sekolah.” Donghae menarik tangan Seohyun.

“Yeoja tadi, kekasihmu?” tanya Seohyun bingung.

Donghae menggeleng pelan.

“Loh, kenapa? Ku lihat kalian cocok kok untuk jadi sepasang kekasih.” Ucap Seohyun memberi komentar.

“Sudahlah! Kau ini masih kecil. Tau apa kau masalah seperti ini.” gerutu Donghae.

“Yak! enak saja. meski aku masih kecil dari mu, setidaknya aku sudah punya pengalaman dengan Namja Chinguku dulu. Tidak sepertimu yang jomblo dari lahir.” Ejek Seohyun.

PLETAKKK

“Diam! Atau aku tidak akan mengantarmu.” Ancam Donghae. Seohyun pun hanya dapat mengumpat kesal.

Seohyun dan Donghae berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah. Setibanya disana, mereka melihat Kwon Seongsaenim yang sedang berjalan keluar meninggalkan Ruang Kepala Sekolah.

“Lee Donghae.” Ujar Kwon Seongsaenim.

“Ne, Seongsaenim.” Balasnya.

“Annyeonghaseo, Seongsaenim.” Seohyun membungkuk ramah.

“Jadi, ini adikmu yang kau bilang akan melanjutkan belajarnya disekolah ini? hm, kau bilang dia pindahan dari jepang ya?” ujar Kwon Seongsaenim.

“Ne, Seongsaenim.” Donghae mengangguk.

“Annyeonghaseo, Lee Seo Hyun Imnida.” Ucap Seohyun memperkenalkan dirinya.

“Annyeong Seohyun-ssi. baiklah, Donghae kau bisa kembali kekelasmu. Biar, Seohyun ikut bersamaku.” Ucap Kwon Seongsaenim.

“Ne Seongsaenim Khamsahamnida. Annyeong,” ujar Donghae yang melangkahkan kakinya. Menuju kelasnya, XII-B.

“Dan kau Seohyun-ssi, mari ku antar kekelasmu. Kelasmu, di XI-A kebetulan aku sedang mengajar dikelas tersebut. Kajja,” ucap Kwon Seongsaenim.

Seohyun dan Kwon Seongsaenim pun berjalan beriringan memasuki kelas bertuliskan XI-A. Semua siswa disana tampak duduk dibangku nya masing-masing. Seohyun merasa senang, saat memasuki kelas itu karena dia melihat kelas itu begitu rapih dan tertib.

“Anak-anak kita akan kedatangan murid baru, pindahan dari jepang. Seohyun-ssi perkenalkan dirimu.” Tutur Kwon Seongsaenim.

“Annyeonghaseo, Jeoneun Lee Seo Hyun Imnida. Kalian bisa memanggilku, Seohyun. Bangapseumnida.” Ucap Seohyun ramah.

“Seohyun, kau bisa duduk disebelah Sooyoung.” Ucap Kwon Seongsaenim. Seohyun pun berjalan pelan menuju bangku kosong yang ditunjuk Kwon Seongsaenim.

Seohyun tersenyum ramah, pada seorang gadis tinggi yang sedang menatapnya. “Annyeonghaseo, Seohyun Imnida.” Seru Seohyun.

“Annyeong, Seohyun-ssi. Naneun Choi Soo Young Imnida, kau bisa memanggilku Sooyoung.” Tutur Sooyoung. Yeoja bertubuh tinggi itu.

Mereka berdua pun tampak memperhatikan Kwon Seongsaenim yang tengah mengajar dengan baik.

***

            KRINGG

Bel Istirahat pun berdering, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas. Termasuk, Seohyun dan Sooyoung. Mereka berjalan bersama-sama memadati kantin sekolah.

“Kau ingin memesan apa? Biar aku yang pesankan.” Ucap Sooyoung.

“Sama saja dengan punyamu.” Seru Seohyun.

“Oke,” Sooyoung pun pergi dari hadapan Seohyun. Seohyun mengetuk-ngetukkan jarinya. Cukup kesal mungkin, lantaran ucapan sang kakak yang tidak ditepati oleh nya.

“Kemana Hae Oppa. dia bilang ingin menyusul kekantin.” Gerutunya.

Donghae POV

Jam istirahat sudah berdering, ya aku harus cepat menuju kantin saat ini sebelum mulut ember adikku itu memecah gedung sekolah ini. seohyun? Yeoja cantik nan bawel itu adalah adik ku.

Aku sangat menyayanginya, meski sikapku bertolak belakang dengan apa yang ada dalam perasaanku.

Baru saja, kulangkah kan kakiku menuju kantin. Aku tengah melihat Yoona dengan seorang Namja yang tengah mengobrol akrab. Ya Tuhan! Aku benci disaat seperti ini. Im Yoona, sadarlah! Aku mencintaimu.

“Yoong.” Panggilku.

Yoona dan Namja itu menoleh bersamaan kearahku. Bukankah, dia Cho Kyu Hyun? Kapten sepak bola disekolah kami? Ada hubungan apa dia dengan Yoona? Apakah Yoona kekasihnya.

Good job!

Sang Yeoja adalah idola sedangkan sang Namja juga idola. Ya, karena dia adalah kapten sepak bola. Bukankah mereka pasangan yang sempurna?

Ya! Tamat sudah riwayatmu Lee Donghae. Kau tidak akan bisa, mendapatkan Yoona.

“Ne.” Balas Yoona singkat. Raut wajahnya berubah menjadi tidak suka, saat menatapku. Apa dia merasa terganggu dengan kehadiranku?

“Hm, tidak jadi. Kurasa, aku tengah mengganggu kebersamaan kalian. Lebih baik aku pergi, annyeong.” Ucapku yang langsung melesat pergi dari hadapan mereka.

Ya Tuhan! Aku harus bagaimana? Merebut Yoona? Bukankah itu tidak baik. Lagipula, aku pasti akan kalah saing dengan Cho Kyuhyun dia itu Kapten Sepak Bola. Sementara aku? Hanyalah siswa biasa disekolah ini.

Sesulit ini kah mendapatkan cinta mu, Im Yoona?

Ku langkahkan kakiku, menuju kantin sekolah.

“Oppa! Oppa! palliwa.” Seseorang berteriak keras, dan melambai-lambaikan tangannya kearahku.

Siapa lagi kalau bukan yeodongsaengku. Lee Seo Hyun.

Dengan cepat, aku berjalan kearahnya. “Hey! Kau bilang kau akan menemuiku. Lihatlah? Kau terlambat 10 menit, Oppa.” gerutunya kesal.

Dia menggembungkan kedua pipi chubynya. Ya itu sangat lucu, dan kejahilanku adalah mencubit pipi chubynya. Tapi, karena mood ku sedang tidak baik, aku hanya diam saja. bahkan, tak menghiraukan ucapan kesalnya.

“Kau baik-baik saja?” tanyanya.

“Ne.” Sedikit berbohong, tidak masalah bukan?

Aku malas, berdebat panjang dengannya.

“Seohyun ini pesananmu. Loh! Donghae Sunbae kok ada disini. Annyeong Sunbae.” Ujar seorang yeoja tinggi bernama, Sooyoung. Aku memang mengenalnya, terlebih dia anggota dance club yang aku pimpin.

“Annyeong, Sooyoung.” Balasku sekenanya.

“Kau mengenal Donghae Oppa, Sooyoung-ssi?” tanya Seohyun.

“Ne, dan kau juga mengenalnya?” tanya balik Sooyoung.

“Dia Oppaku, hehehe..” balas Seohyun.

“Mwo! Oppa mu? Aigoo… aku baru tau, kalau Donghae Sunbae mempunyai yeodongsaeng,” terka Sooyoung. Seohyun pun hanya tertawa. Sementara aku? Hanya diam, dan sedikit tersenyum kikuk.

Pikiranku masih terpenuhi dengan beribu pertanyaan yang bersarang di otakku. Im Yoona! Siapa lagi kalau bukan yeoja itu. yeoja yang sudah berhasil mencuri perasaanku.

“Oppa, kau kenapa sedari tadi diam sih?” Seohyun nampaknya memperhatikan ku sejak tadi. Aish yeoja itu!

“Aniyo. Ohya, aku kekelas dulu ya? Aku harus mengerjakan tugas Shin Seongsaenim. Annyeong, Sooyoung, Seohyun.” Aku langsung berlari kecil meninggalkan tempat itu. sebelum, Seohyun memanggilku.

Setelah ku rasa, aku sudah aman dari Seohyun. Aku menormalkan lariku, ya berjalan perlahan seperti nya cukup aman saat ini.

“Oppa.” seseorang mengejutkanku.

Tunggu! Bukankah itu Im Yoona?

“Ne, Yoona-ah.” ujarku.

Sebenarnya, perasaan kesal ku terhadapnya masih bersarang di otakku. Namun, saat menatapnya aku menjadi luluh.

“Hm, kenapa kau berlari-lari seperti itu?” tanyanya.

Omo! Apa dia melihat tindakan ku yang bodoh ini? ya Tuhan! Aku harus menjelaskan apa padanya.

“Tidak, hanya sedang terburu-buru saja.” bohongku.

“Oh.” Balasnya.

Sesingkat itukah?

“Yoona-ah, ada hm.. ada hubungan apa kau dengan Cho Kyu Hyun?” tanyaku gugup. Salah tidak, kalau aku bertanya seperti ini?

Yoona hanya diam, dan tersenyum simpul.

“Kenapa bertanya seperti itu?” tanyanya.

Aish! Ada apa dengan yeoja ini. biasanya, dia akan menjawab pertanyaanku. Bukan malah balik bertanya seperti ini.

“Aniyo.” Aku pun hanya dapat mengumpat kekesalan ku sendiri.

Aku bodoh! Karena terlalu berharap bisa bersamanya. Bersama, Im Yoona. Yeoja cantik yang sangat di idolakan pria. buang jauh! Impianmu saat ini juga, Donghae. Dia tidak mungkin mencintaimu.

TBC

Tenang ya chingu…

Masih ada next chap kok 😀

Leave a comment, please 😉 😀

33 respons untuk ‘My Lady [Chap.2]

  1. mian ru coment d part nie…!? apa yoona saLh paham antra donghae n seohyun…? smga yoona n kyu ga da hub apa2…!? donghae kau hRz b’jUang untk cnta mu…!? dtnggu part sLnjut’y

  2. Yoona begitu mungkin krna melihat seo & hae berdua #cemburu
    Ayo! haeppa q dukung kmu!! Fighting!!
    Q blm bca chap 1 kkkk
    next…

  3. Author,miane kalo aq k0ment dipart ini sekalian hehehe 😀

    ada ff yang karakter hae oppa kayak gini lagi 😀
    ffnya keren thor,ntah aq ngerasa kalo yoona juga udah suka sama donghae kalo diliat dari cara dia liat kebersamaan antara donghae dan seohyun…
    NEXT PARTNYA DITUNGGU….

  4. Annyeong readers bru,, 🙂
    mian bru koment di part 2 ini nde,
    ah kyk’y yoona slh pham deh, dan jdi’y dia dkt kyuhyun. Aku brharap kyuhyun ma seohyun jdi kyuhyun gk mnggannggu hbgan YH. Part slnjut’y jgn lma” nde 🙂

  5. Tidak oppa. Yoong eonnie juga akan mencintaimu kok.
    Ayo oppa, semangat.
    Jangan menyerah.
    Hae oppa jjang ><

    next ditunggu.
    Fighting.

Tinggalkan Balasan ke LoveLy_pyRos Batalkan balasan