Expectation

Expectation

Author: Pingkan

Main Cast: Im Yoona | Lee Donghae

Other Cast: –

Genre: Hurt | Sad | Romance

Raiting: PG 15

Length: (One-Shoot)

Tittle: Expectation

Summary: Awal yang manis, tidak mesti akan berujung manis. Sebuah kenyataan harus diterima! Meski kepahitan ataupun kebahagiaan. Kebohongan atau kedustaan yang disimpan baik-baik akan terkuak lambat laun! Dan itu realita.

Disclaimer: FF ini terinspirasi dari lagunya Girls’ Day_Expectation. Ceritanya hampir sama, tapi tidak sama persis. Not like? Don’t read! | No bash | No plagiat | No siders

Happy reading and enjoy this fic. And comment please! J

@@@

Suasana pagi itu begitu tentram dan damai. Tampak sepasang kekasih yang tengah bercanda gurau disebuah ruang tamu. Keduanya begitu terlihat sebagai pasangan yang sempurna.

Oppa! appo.” Rengek seorang wanita cantik bernama Im Yoona.

Ya, Donghae kekasihnya baru saja mencubit pipi nya gemas. Yoona gadis itu merasa menjadi wanita paling sempurna karena dia bisa memiliki kekasih sebaik dan setampan Donghae.

Hubungan mereka telah terjalin selama 4 tahun. 4 tahun bukanlah waktu yang singkat bukan? Terkadang masalah sepele hingga serius sering mewarnai kisah percintaan mereka. Suka, duka, sedih, bahagia pun semua telah mereka rasakan bersama-sama.

Hubungan yang sangat sempurna!

Mian. Habis, kau terlalu menggemaskan.” Ledek Donghae, sambil mencubit hidung mancung milik Yoona.

Yoona mendengus kesal. Bibirnya mencerut! Tanda dia benar-benar kesal dengan apa yang diperbuat Donghae. “Bisakah Oppa tidak mencubitiku terus? Oppa pikir ini tidak sakit!” ujarnya menatap sebal kearah Donghae.

Donghae hanya terkekeh dan mengacak-acak rambut Yoona pelan. “Mau chocolate? Oppa! punya chocolate special untukmu.” Ya, inilah trik Donghae untuk membujuk Yoona yang sedang kesal kepadanya.

Yoona terdiam, masih memikirkan apakah ini jebakan? Atau memang serius. “Hm! Oppa tidak bohong kan?” selidiknya.

Donghae tersenyum lembut dan mengangguk. Dia mengeluarkan chocolate kesukaan Yoona dari saku hoodie yang dia kenakan. Mata Yoona berbinar saat melihat chocolate itu.

Oppa! gomawoyo.” Yoona pun menghambur kepelukan hangat Donghae.

Ne, Saranghaeyo Im Yoona.” Bisiknya.

Nado Saranghae Lee Donghae.”

Aku begitu beruntung memilikimu Lee Donghae. Terimakasih, karena kau telah mencintaiku.’ –Im Yoona.

@@@

Pagi-pagi sekali, Donghae sudah berada diapartment Yoona. Ya, inilah kebiasaannya. Datang pagi-pagi untuk membangunkan kekasihnya yang susah sekali bila disuruh bangun pagi.

“Yoong. Irreona.” Donghae mengguncang-guncangkan perlahan lengan Yoona. Berharap kekasihnya tersadar dari mimpi indahnya.

Yoona masih saja terdiam, dalam lelapnya. Masih merasakan senang dialam mimpi. “Yoong! Irreona. Jebal! Kalau kau tidak mau bangun juga. Yasudah, Oppa pulang saja.” Donghae membalikan tubuhnya  berniat untuk kembali pulang kerumahnya.

Sebuah tangan menahannya. Membuat langkah nya terhenti dan menoleh. “Sudah bangun?” ujar Donghae. Sang kekasih hanya terkekeh dan mengangguk.

“Jadi! Kau hanya mempermainkan ku saja? Dari tadi kau sudah bangun rupanya. Ck, Im Yoona!”

Yoona hanya terkekeh geli, melihat Donghae yang sudah datang pagi-pagi kerumahnya hanya untuk membangunkannya. Ternyata, gadis itu sudah bangun sejak tadi.

Donghae memasang wajah kesalnya. Sedangkan Yoona, kini bingung harus berbuat apa agar kekasihnya itu tidak marah padanya.

Oppa.” ujarnya sambil melakukan aegyo andalannya.

Donghae hanya menatapnya sekilas dan kembali diam.

Aigooo Hae Oppa benar-benar marah kurasa. Aku harus berbuat apa? Tuhan! Bantu aku.’

“Hae Oppa.” panggilnya lembut.

CHU~

Saat Donghae menengokan wajahnya kearah Yoona. Gadis itu dengan cekatan langsung mencium pipi Donghae. “Morning Kiss.” Ujarnya kemudian pergi meninggalkan Donghae kekamar mandi.

Donghae hanya terkekeh dan tersenyum bahagia.

@@@

Yoona kini terlihat hanya terdiam, menatap pemandangan begitu indah dihadapannya. Meski senyum itu terukir, dirinya masih saja sibuk memikirkan kejadian 1 minggu lalu yang mengganggu pikirannya.

Kau jahat Oppa! Kenapa kau melakukan ini? Apa salahku?’

Pikirannya kembali memikirkan kejadian satu minggu lalu.

Flashback On

Yoona menyempat kan dirinya untuk pergi mengunjungi apartment Donghae. Meski sebenarnya dia sibuk akhir-akhir ini. Namun, dia tidak bisa bila harus kehilangan kabar dari sosok Lee Donghae meski hanya 1 hari.

Inilah, hal yang mendorongnya untuk pergi mengunjungi apartment itu.

“Yoona.” Sebuah suara khas yang begitu dikenalnya pun menyambut kehadirannya hangat.

Yoona tersenyum dan berjalan masuk keapartment Donghae. “Tumben kau kesini. Ada apa, chagi?” tanya Donghae bingung.

“Tidak, hanya saja aku begitu merindukanmu Oppa.” ucapnya. Donghae tersenyum lembut dan menariknya kedalam pelukan hangatnya.

“Begini sudah lebih baik?” tanya Donghae jahil. Yoona masih terus saja mengeratkan pelukannya.

Oppa! aku harap kita bisa bahagia selamanya. Aku begitu mencintaimu.” Bisik Yoona masih terpaku pada hangatnya pelukan Donghae.

Donghae mengendurkan pelukannya. Tangannya meraih wajah Yoona.

“Dengar! Aku juga begitu mencintaimu Im Yoona. Aku harap, cinta kita abadi sampai maut memisahkan kita. Semoga! Kita bisa mewujudkan apa yang telah kita cita-citakan selama ini. Mempunyai rumah sederhana, mempunyai dua orang anak, hidup bahagia dikota yang tidak terlalu ramai. Dan lain-lainnya.” Ucap Donghae.

Yoona mengangguk dan tersenyum manis.

Donghae mendekatkan wajahnya, kewajah milik Im Yoona. Ditariknya, tengkuk sang gadis. Untuk mempermudah Donghae memberikan kecupannya.

Yoona hanya diam dan pasrah. Tampak dia begitu menikmati ciumannya itu. Hingga getaran dari Handphone milik Donghae menghentikan kecupannya.

Donghae terlihat sedikit gugup. Dia tampak membunyikan sesuatu. Dan dengan langkah cepat Donghae pergi meninggalkan Yoona dari ruang tamu. Ya, hanya untuk membalas pesan masuk yang ada didalam handphonenya.

Ada apa dengannya? kenapa Oppa aneh begitu. Tidak biasanya dia gugup saat ada pesan masuk diHandphonenya. Semoga saja, bukan apa-apa.’

@@@

Yoona dan Donghae kini tengah berada diruang Tv. Yoona menyenderkan kepalanya di bahu Donghae. Sedangkan Namja itu tengah asik menonton Tv dan sesekali mengusap rambut ikal panjang milik Yoona.

Meski gadis itu tampak nyaman berada dalam dekapan Donghae. Namun! Sesuatu begitu melesak masuk menyiksa pikirannya. Hatinya begitu kalut memikirkan sebenarnya apa yang disembunyikan oleh Donghae.

Ya, karena Yoona bukanlah gadis yang secara terang-terangan menunjukan ekspresinya. Dirinya lebih memilih diam.

“Chagi. Aku ke toilet sebentar ya. Kau tunggu disini.” Donghae pun lekas meninggalkan Yoona sendirian diruang tv setelah mendapat anggukan dari Yoona.

Yoona melirik ragu, terhadap ponsel Donghae yang tidak dibawanya.

Ada perasaan yang memaksanya untuk membuka ponsel itu tanpa ijin. Ada pula, perasaan yang menahannya karena takut sikapnya dianggap sangat lancang.

Namun! Pemikiran Yoona tidak lagi jernih. Dirinya begitu gusar sejak tadi. Siapa yang mengirim pesan keDonghae? Siapa orang yang ditutup-tutupi Donghae? Dan mengapa Donghae melakukan itu?

Yoona membulatkan matanya, saat melihat percakapan singkat dari ponsel Donghae. Jantungnya seperti berhenti berdetak saat itu juga. Matanya mulai memanas, menahan cairan bening yang sudah siap terjun bebas kapan saja.

Kenapa kau melakukan ini Oppa! apa salah ku? Kenapa kau menghianatiku?

Flashback Off

@@@

Yoona melangkahkan kaki jenjangnya menuju sebuah Cafe yang berada tak jauh dari apartmentnya. Cafe langganannya.

Nampak terlihat sangat sempurna dengan geraian rambut panjang coklat bergelombang. Dress hitam diatas lutut. Heels dengan warna senada. Perhiasan dan riasan simple yang menambah kesan plus dipenampilannya.

Senyum nya, mengembang dibibir tipisnya.

Dilihatnya, lelaki yang sudah ditunggunya. Sudah berada disalah satu bangku cafe. Pandangannya terlihat begitu senang, melihat Yoona kekasihnya yang sudah tiba.

Chagi. Kau sangat cantik.” Puji Donghae, meraih sebelah tangan Yoona dan mengecup punggung tangannya.

Yoona tersenyum lembut. Meski dalam hatinya, dia sungguh benci dengan kemunafikan kekasihnya.

Gomawoyo.” Ujarnya singkat.

Tak ada lagi sikap manisnya, tak ada lagi sikap manjanya. Tak ada lagi kata-kata indah yang diutarakannya. Hanya ada ucapan singkat, senyum tipis, dan terkesan begitu mengacuhkan.

Donghae, menyadari perubahan sikap Yoona. Namun! Dia tidak terlalu berpikir banyak. Hanya menganggap tidak terjadi apa-apa saat ini.

Donghae nampak begitu gugup. Diambilnya, sebuah kotak beludru berwarna merah dari dalam saku kantongnya. Dan membukanya dihadapan Yoona.

“Im Yoona. Would you be marry me?” tanyanya penuh harap.

Yoona hanya terdiam dan tersenyum tipis. Terlihat sedikit terkejut.

“Apa ini sungguhan?” tanyanya.

Donghae mengangguk. “Apa aku pernah berbohong padamu?”

Yoona tersenyum sinis, wajahnya seketika itu berubah menjadi sangat sinis dan menyeringai tajam.

“TIDAK PERNAH BOHONG! KATAMU!” ucapnya tajam, penuh penekanan disetiap perkataannya.

Donghae terlonjak kaget. Im Yoona, begitu kasar membentaknya. ‘Apa dia tau?’ itulah yang Donghae pikirkan.

“Y-Yoong. Aku bisa jelaskan. Ini tidak seperti ya-“

Yoona dengan cepat memotong ucapan Donghae tanpa membiarkan lelaki itu melanjutkan perkataannya.

“Cih! Sudahlah. Aku sudah muak dengan kebohongan dan kemunafikanmu Oppa. jangan mengira! Aku tidak tau. Aku tau! Aku tau semua yang kau sembunyikan selama ini padaku. Kau jahat Oppa! Teganya kau bermain dibelakangku dengan Seohyun! Sahabat ku sendiri. Kau tega! Kau kejam LEE DONGHAE!”

Amarah Yoona seakan sudah tidak dapat ditahannya lagi. Tak peduli pada tatapan beberapa orang yang memperhatikannya. Tak peduli bagaimana semua orang disana berpikir tentangnya.

Hanya masalah ini yang dia pikirkan. Masalah yang membuatnya terluka! Begitu sakit. Karena kekasihnya, menghianatinya dengan sahabat nya sendiri.

Donghae hanya tertunduk. Begitu pasrah menerima caci makian dari Yoona. Dia sadar! Dia pantas mendapatkan itu semua.

“Kenapa kau melakukan ini padaku? Hiks.. Hiks.. apa salahku Oppa! apa? Hiks.. hiks..” tangisnya pun pecah saat itu juga. Didepan Donghae.

Donghae hanya menunduk, tak berani menjawab ucapan Yoona.

“JAWAB AKU LEE DONGHAE!”

“Maafkan aku Yoong.” Lirihnya.

“HAH! MAAF KATAMU? SEMUDAH ITUKAH? KAU TAK MEMIKIRKAN BAGAIMANA BILA POSISIKU ITU ADALAH DIRIMU! BAGAIMANA HANCURNYA DIRIKU! BAGAIMANA SAKITNYA HATIKU! KAU SAMA SEKALI TIDAK MERASAKAN ITU. JANGAN PERNAH MENGATAKAN MAAF SEMUDAH ITU!” bentak Yoona.

Pikirannya sudah kacau! Saat ini.

“Aku tau aku salah, maafkan aku! Aku mencintaimu. Tapi, aku juga mencintai Seohyun.” Balas Donghae. Menggenggam erat, tangan Yoona.

PLAKKK

Yoona menampar wajah tampan Donghae.

“APA KATAMU! KAU MENCINTAIKU? CIH! KAU SUNGGUH MUNAFIK LEE DONGHAE. JANGAN HARAP AKU AKAN MEMAAFKAN MU!” Yoona membentaknya. Kemudian dia bangkit dari duduknya.

“Hubungan kita cukup sampai disini saja.” Yoona pun pergi meninggalkan Donghae yang diam membisu ditempatnya.

“Yoong!” Donghae menahan tangan Yoona. Sebelum Yoona benar-benar pergi dari cafe itu. “Maafkan aku. Aku tidak bisa kehilanganmu! Apa kau tega padaku? Apa kau tidak ingin mewujudkan harapan kita. Hidup bahagia bersama selamanya?” tuturnya.

Yoona tersenyum sinis, terkesan menghina. “Tega? Apa aku tidak salah dengar. Kau yang tega Donghae-ssi! Lupakanlah harapan kosong itu! Semua itu sudah tidak berarti.”

Yoona pun benar-benar menghilang dari balik pintu cafe. Sedangkan Donghae hanya terdiam! Seperti orang bodoh. Nampak bak orang yang kehilangan nyawanya.

Bahkan Yoona sudah tidak memanggilnya dengan embel-embel Oppa, melainkan –ssi. Seperti orang yang baru saja kenal.

Aku sungguh bodoh! Aku kehilangan gadis yang begitu berarti. Apakah Tuhan masih mau memaafkanku? Dan memberikanku kesempatan untuk kembali bersamanya?’

 

END

30 respons untuk ‘Expectation

  1. kyaaaa, kenapaa donghae tega sama yoona.. Keren banget nih ceritanya, aku ampe ikut tegang bacanya.. Keep writing..

  2. Mf telat coment,
    soal.xa bru nemu
    hehehe
    akhr.xa dsni hae merasakan apa yg drasakan Yoona di ff author sblum.xa, . . .
    Ff.xa daebak

  3. aaa donghae oppa nappeun namja kasian yoong eonnie kenapa oppa juga suka sama seohyun? wae oppa?? oke ini berlebihan kekeke 😀
    ff nya kenapa sad gini author 😦

  4. aduh.. itu seohyun jadi orang ketiga lagi -_-
    jadi sebel, padahal dia gak salah apa2

    ff ini butuh sequel nih… entah yoona balas dendam ama donghae atau balikan yang pasti aku belum rela ngeliat kata fin di penghujung ff itu 😦
    next ditunggu ff lainnya 🙂

Tinggalkan Balasan ke Maya Luoxi Batalkan balasan