Danger [Chapter 4]

Author: Pingkan

Main Cast: Krystal Jung & Byun Baekhyun

Other Cast: found by your self

Genre: horror, Mystery, Tragedi, AU, Romance

Raiting: 15+

Length: [chapter]

Tittle: Danger

pizap.com13777497652651

@@@

Perview: Aku menginjak tubuh Chanyeol yang sudah dikerubungi belatung yang membusuk dan menjadikan tubuhnya lembek karena sudah terlalu lama mati. Aku pun melihat jasad Sehun yang tangannya hilang entah dimana dan kepalanya terpisah dengan badannya.

Aku pun masih sanggup melihat darah yang sudah mongering di area leher sehun yang terputus. Kurasakan tubuhku semakin melemas, dan deru nafasku sudah tidak menentu. Muak, itulah kata kata yang ingin kuteriakkan saat ini juga.

Aku muak, melihat setiap sahabatku yang menjadi korban. Siapa dalang dari semua ini? Apakah ini semua ulah Lee Hana?

@@@

Aku tersadar dari semua itu, keringat ku bercucuran begitu derasnya. “Ya Tuhan! Terimakasih karena semua itu hanya mimpi,” Krystal mengelus dadanya merasa lega karena apa yang dilihatnya itu hanyalah sebuah mimpi.

Dia pun segera menghubungi teman-temannya.

“Oke, Sehun-ah. Kabari yang lain, kita bertemu di Cafe biasa sekitar 1 jam lagi,” Krystal pun memutuskan sambungan telephonenya dengan Sehun.

Dia berganti pakaian, dan bersiap-siap untuk pergi ke Cafe.

@@@

Krystal sudah tiba, dia melihat Chanyeol, Suho, Sulli, Sehun, dan Baekhyun disana. Dia segera bergegas menghampiri mereka.

“Kau kenapa? Wajahmu pucat sekali,” tanya Suho. Sulli mengangguk membenarkan perkataan Suho.

Krystal menatap dirinya dicermin Cafe, dan benar dugaan Suho, dirinya pucat pasi, seperti sangat ketakutan, dan hal itu memang benar adanya.

“Aku bermimpi…” ucap Krystal pelan.

Chanyeol menyipitkan matanya. “Bermimpi apa? Tentang Shadow itu?” tanya nya. Krystal mengangguk lemah.

“Apa yang dia katakan?” tanya Baekhyun, sambil menyesap Cappucino pesanannya.

“Dia tidak berkata apa-apa. Tapi…” ucapan Krystal menggantung.

“Apa? Lanjutkanlah perkataanmu! Kau sedari tadi, menggantungkan kata-katamu terus,” protes Sehun.

“Semua MATI! Kau, Sulli, Chanyeol, Suho.” Lirih Krystal, dia pun memberikan tanda penekanan pada kata MATI.

Glekkk

Sehun dan Chanyeol meneguk kasar, airliurnya. Dirinya, ketakutan sekarang. “Lantas, bagaimana denganku?” tanya Baekhyun.

“Aku tidak tau! Kau tidak ada di mimpiku,” sesal Krystal.

“Aku harus bagaimana? Krystal, bantu aku,” Sulli gusar mendengar ucapan Krystal.

“Tenanglah! Aku tidak akan membiarkan nya menyentuh kalian. Kalian adalah teman-temanku,” tegas Krystal.

Sebuah bayangan tersenyum sinis, meski tidak ada yang melihatnya, tapi bayangan itu terus memantau Krystal dan Kawan-kawannya. Seolah, mengikuti setiap kegiatan Krystal.

Kau harus mati, Soo Jung!’ batin Hana.

@@@

Semua kembali normal, Bayangan itu nampak sudah tidak menunjukan wujudnya didepan Krystal ataupun teman-temannya. “Aneh, kenapa sudah hampir 6 bulan ini Hana tidak menunjukan wujudnya padaku.” Gumam Krystal.

Krystal berjalan pelan menuju kelasnya, dia memasangkan earphone di telinganya. Dia seolah tidak memikirkan sekelilingnya, berjalan seperti seorang Putri di Istana.

“Hey,” panggil seseorang.

Dia yang memakai Earphone pun tidak mendengar, bahwa seseorang memanggilnya. “Krystal!” Orang itu pun menepuk pundak Krystal.

Dia menoleh, melepas earphonenya dan menatap seolah berkata –Kenapa?. “Kau, sudah dengar berita terbaru?” tanya orang itu, dia adalah Suho.

“Apa?” tanyanya.

“Seseorang ditemukan tewas, didekat pintu misterius itu.” Jelas Suho.

“Korban lagi?” Suho pun mengangguk.

Apa maumu, Hana-ah?’ batin Krystal.

“Lantas, apa polisi sudah menyelidiki kasus itu?” tanya Krystal.

“Entahlah, sudah banyak Korban. Tapi, polisi belum bisa memecahkan masalah ini. Sepertinya, kita yang harus mengusut kasus ini,” ujar Suho. Krystal pun mengangguk, keduanya pun berjalan menuju kelas.

@@@

“Hana-ah!” pekik Krystal. Dia berada dikamar saat ini, menatap Cermin dihadapannya berharap Hana muncul didepan cermin itu.

Sekelibat cahaya pun datang. “Hahaha…. aku tau! Kau pasti mencariku, Soo Jung,” ucapnya sinis.

“Kenapa? Kenapa kau membunuh orang lain? Bukankah! Aku yang ingin kau bunuh? Hah!” maki Krystal.

Hana tertawa mengejek. “Aku memang ingin membunuhmu. Tapi, aku hanya ingin bermain-main terlebih dahulu. Sebelum akhirnya Kau! Yang kubunuh,” ucap Hana.

“Kenapa kau harus melukai Orang lain? Kau berbeda sekali dengan Yong Rim! Dia sangat baik, tidak sepertimu,” ucap Krystal.

“Cih! Apa yang kau katakan? Kau tidak sadar. Tubuh yang selama ini ada padamu, itu semua karena Yong Rim! Dia yang menyelamatkanmu. Tanpa nya, kau pasti sudah mati sepertiku! Soojung. Kau puas, membuat Eonnie ku MATI! HAH,” bentak Hana.

Krystal terdiam, dia mengerti sekarang. Kenapa dia selalu dibenci Hana, dan Hana bertekad membunuhnya. “Maaf,” lirih Krystal.

Seketika, Hana menghilang dari Cermin itu.

@@@

“Yong Rim-ah, kumohon temui aku. Jelaskan semuanya padaku, maaf bila selama ini aku tidak menyadarinya. Maafkan aku,” Krystal termenung disebuah taman tidak jauh dari rumahnya.

Taman, tempat dirinya biasa menghabiskan waktunya bersama Yong Rim ditaman itu. Krystal menangis, menangis tanpa suara. Dia memejamkan matanya, merasakan sesak dalam dadanya.

Krystal masih termenung di taman itu. Tiba-tiba…

Drttt Drrrt

“Iya, ada apa Sulli-ah?”

“……..”

“Mwo! Aku segera kesana. Tunggu aku!” ucap Krystal dan langsung mematikan sambungan telephonenya.

@@@

Seoul Hospital

“Apa? Tidak mungkin! Pasti kalian bercanda. Jangan membohongiku, Sulli-ah, hiks… hiks…” Krystal menangis, Sulli mendekapnya.

“Kenapa harus Sehun dan Chanyeol? Kenapa bukan aku!” isaknya.

Sulli mendekap erat Krystal, menenangkan gadis itu. Sahabatnya telah pergi dengan tenang sekarang.

“Bersabarlah, Krystal-ah,” Baekhyun mengusap lembut kepala Krystal.

“HANA-AH! KAU KETERLALUAN. KENAPA BUKAN AKU, YANG KAU BUNUH! HAH. KENAPA HARUS SAHABATKU! KAU KEJAM! TUNJUKAN DIRIMU HANA-AH!”  Krystal memekik Histeris, dia sangat terpukul atas kepergian kedua Sahabatnya yang sudah sejak lama bersahabat dengan Krystal.

“Tenanglah, Krystal,” kini Baekhyun yang menarik Krystal kedalam pelukannya. Dia tau, bahwa sangat sulit bagi Krystal harus kehilangan kedua sahabatnya itu.

“Sebelum Sehun dan Chanyeol pergi, apa dia mengucapkan sesuatu?” tanya Krystal setelah tangisnya mereda.

Suho menggeleng. “Aku mendapat kabar, saat dia telah tiada. Aku tidak tau, Krystal-ah,” ucapnya.

Lihatlah! Aku pasti akan memberikan perhitungan denganmu, Hana-ah,’ batin Krystal.

@@@

Sudah 2 bulan semenjak kepergian Sehun dan Chanyeol, Krystal masih saja berdiam diri. Rasanya, dia masih sulit melupakan tingkah laku kedua Namja yang selalu membuatnya tertawa akibat kelucuan mereka.

“Ini, ambilah,” Baekhyun menyerahkan Cappucino late kesukaan Krystal. Krystal melihatnya dan lekas mengambil minuman yang diberikan kepadanya.

“Jangan seperti ini, kau membuat Sehun dan Chanyeol bersedih dialam sana. Bangkitlah menjadi Krystal yang dulu. Krystal yang ceria dan tegar,” ucap Baekhyun.

“Entahlah, begitu sulit bagiku. Kau bisa lihat sendiri, Aku, Sulli, dan Suho nampak begitu terpukul akibat kematian Chanyeol dan Sehun. Kami sudah bersahabat sejak lama,” Krystal menyesap Cappucino itu perlahan pandangannya kosong menatap bebatuan didepannya.

“Aku tau, tapi bila kau ingin melihat Chanyeol dan Sehun tersenyum dialam sana. Kau harus bangkit kembali, pasti mereka juga sedih melihatmu seperti ini,” Baekhyun menggenggam erat tangan Krystal.

“Aku akan selalu ada untukmu,” ucap Baekhyun, Krystal tersenyum mendengarnya.

@@@

Someone POV

Aku sudah tidak kuat dengan semua ini! Sebaiknya aku mati. Aku tidak kuat menanggung beban hidupku, Eomma, Appa, mianhe. Aku kini sedang berdiri disebuah tebing yang cukup curam.

Menutup mataku, dan rasanya ingin sekali aku menghempaskan tubuhku untuk terjun kebawah. Mati? Itulah yang kuinginkan. Aku mengidap sebuah penyakit yang cukup membahayakanku. Makadari itu, aku sudah tidak kuat menanggung semua ini.

Bukankah? Cepat atau lambat, aku akan mati? Jadi, sebaiknya saat ini adalah waktu yang tepat. Aku memejamkan mataku sekali lagi, meyakinkan diriku bahwa aku tidak akan pernah menyesali semuanya.

BRUKKKK

Someone POV End

Author POV

Tubuhnya terhempas, membuatnya mati seketika. Terlihat dari hidung dan mulutnya yang mengeluarkan darah segar, dan terdapat luka dikepalanya akibat benturan yang cukup keras.

Namun…..

“Engh…” lenguh gadis itu, dia bangkit kembali. Memejamkan matanya perlahan menghirup udara segar yang sudah lama tidak dia hirup.

Matanya berubah, menjadi merah pekat, semua luka ditubuhnya hilang bahkan penyakitnya itu. Dia memejamkan matanya sekali lagi, dan matanya kembali normal. Dia pun melangkah pergi meninggalkan tempat itu.

Permainan akan segera dimulai’ batin gadis itu.

@@@

Krystal dan Baekhyun nampak menghabiskan waktu bersama. Mereka nampak lebih akrab sekarang. Namun, sepertinya mereka berdua belum menyadari bahwa mereka telah jatuh cinta masing-masing.

“Kau begitu Cantik,” puji Baekhyun, Krystal memandang Baekhyun sungkan. Seakan dia begitu terbang melayang saat mendengar ucapan Baekhyun.

“Kau percaya padaku kan? Bahwa, aku pasti akan melindungimu,” jelas Baekhyun. Krystal pun mengangguk paham, dia menyenderkan kepalanya ke pundak Baekhyun.

Baekhyun tersenyum mengusap mesra kepala Krystal. “Selamanya hanya kaulah yang berarti bagiku,” ucap Baekhyun.

Krystal menatapnya bingung. “Maksudmu?” tanyanya.

“Mungkin terdengar lelucon. Tapi, aku sungguh mencintaimu, Krys. Aku sangat ingin melindungimu,” ungkap Baekhyun.

Krystal terdiam.

“Aku tau, kau pasti menganggap ini sebagai lelucon semata-mata hanya untuk menghiburmu,iyakan?” Baekhyun menatap lekat mata Krystal.

Krystal menggeleng pelan. “Aku juga mencintaimu, Baekhyun,” ucapnya. Baekhyun memeluk Krystal mendekapnya erat, seakan memberitahukan pada seluruh Dunia bahwa hanya ada 1 Yeoja dihatinya, dan itu Krystal Jung.

“Berjanjilah, kau tidak akan mengecewakan aku, Baekhyun,” Baekhyun pun mengangguk mengerti, dan keduanya pun kembali terhanyut oleh kebahagian masing-masing.

@@@

Kini hubungan Krystal dan Baekhyun sudah menginjak 6 bulan. Mereka nampak terlihat bahagia, dengan hubungan mereka. Sulli dan Suho yang mengetahuinya pun tersenyum bahagia melihat sahabatnya, Krystal berbahagia. Krystal pun saat ini jauh lebih bahagia karena sepertinya Hana, sudah tidak mengusiknya.

Mereka berempat nampak berdiskusi di kelas, membahas Tugas kelompok yang diberikan Lee Seongsaenim. Tapi kegiatann itu mereka tunda saat menyadari Kim Seongsaenim datang.

“Selamat siang, Kim Seongsaenim,” ujar anak-anak.

“Ne, selamat siang. Oh iya, hari ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Namwon. Silahkan perkenalkan dirimu,” ucap Kim Seongsaenim.

“Annyeong, naneun Lee Kaeun Imnida. Kalian bisa memanggilku, Kaeun.” Ucap gadis itu.

“Oke, Lee Kaeun kau bisa duduk dibangku yang kosong itu. Disamping Krystal.” Ucap Kim Seongsaenim.

Kaeun berjalan mendekat kearah Krystal dia tersenyum senang, sepertinya dia akan menedapat teman baru disini. “Annyeong, Kaeun Imnida,” ucapnya sambil mengulurkan tangannya.

Krystal menyambutnya dengan senang hati. “Krystal Imnida. Senang bertemu denganmu, Kaeun-ssi. Semoga kita bisa menjadi teman,” ucap Krystal.

Kaeun tersenyum mendengarnya. Mereka pun kembali mengikuti pelajaran yang tengah berlangsung.

KRIINNGG

Bel istirahat berbunyi, menandakan jam pelajaran Kim Seongsaenim sudah habis terpotong oleh jam Istirahat.

“Kau mau kekantin, Kaeun-ssi?” tanya Krystal.

Kaeun mengangguk, dia mengikuti Krystal. “Oppa, Sulli, Suho. Ayo kekantin,” Krystal memanggil kekasihnya dan sahabatnya.

Mereka ber lima duduk di bangku kantin dan tengah asik mengobrol sambil memakan makanan yang mereka pesan masing-masing.

“Jadi kenapa kau bisa pindah ke sekolah ini, Kaeun-ssi? Bukankah setauku. Di Namwon itu enak?” ujar Suho.

Kaeun tertawa kecil. “Appaku, ditugaskan untuk bekerja di Seoul, jadi aku mengikuti Appa ku untuk tinggal disini. Daripada aku harus sendirian tanpa kedua orang tua, kan?” jelas Kaeun.

“Oh begitu, oh iya kapan-kapan kami boleh mampir kerumahmu?” tanya Sulli. Kaeun mengangguk semangat.

“Tentu saja,”

“Krystal. Kau dan Baekhyun-ssi, ehm… berpacaran?” tanya Kaeun sungkan.

Krystal hanya tersenyum lebar, dia merangkul Kaeun. “Ehm… ya bisa dibilang seperti itu,” ucap Krystal.

“Memangnya kenapa Kaeun?” tanya Baekhyun.

“Ah aniya, kalian sangat serasi,” ujarnya sambil tersenyum.

“Yasudah, ayo kita lanjutkan makannya,” ucap Baekhyun.

@@@

Jam pelajaran berlalu dengan cepat, Krystal dan Kaeun nampak membereskan buku-buku mereka. Memasukkannya kedalam tas mereka.

“Kaeun, hari ini kau pulang bersama siapa?” tanya Krystal. Kaeun mengangkat kedua bahunya tanda dia tidak tau.

“Apa kau mau pulang bersamaku dan Baekhyun Oppa?” tawar Krystal.

“Apa tidak merepotkan?” tanya Kaeun, Krystal menggeleng.

“Tidak, kau kan temanku,” ucap Krystal. “Baiklah,”

Krystal menghampiri meja Baekhyun dan Suho. “Oppa, tidak apakan kalau aku mengajak Kaeun untuk pulang bersama kita?” tanya Krystal.

Baekhyun tersenyum, mengacak-acak kepala Krystal lembut. “Tidak apa, aku terserah padamu saja,” jawab Baekhyun.

“Suho, Sulli. Aku pamit pulang dulu ya,” Krystal mengapit lengan Baekhyun. Mereka bertiga pun berjalan keluar kelas (Baekhyun,Krystal,Kaeun).

“Ne, hati-hati,” ucap Sulli. “Suho, aku pulang bersamamu, ne?” Suho pun mengangguk.

 

 

TBC

Bagaimana? Masih penasaran dengan kelanjutannya? 😀 tetap stay di FF ini ya. Jangan lupa tinggalkan Komentar ^^

6 respons untuk ‘Danger [Chapter 4]

Tinggalkan Balasan ke pingkan1601 Batalkan balasan